Powered By Blogger

Selasa, 06 Desember 2011

Pengembangan Bahan Ajar IPA SD Menggunakan Media Komputer

PENDAHULUAN

Ilmu alam (Inggris:natural science) atau ilmu pengetahuan alam adalah istilah yang digunakan yang merujuk pada rumpun ilmu dimana obyeknya adalah benda-benda alam dengan hukum-hukum yang pasti dan umum, berlaku kapan pun dimana pun ( Wikipedia, 2010). IPA mempunyai peranan yag sangat penting, sains merupakan dasar teknologi, sering disebut-sebut sebagai tulang punggung pembangunan. IPA bagi kalangan pelajar khususnya siswa SD, merupakan paradigma yang menakutkan bahkan disisi lain menimbulkan ketakutan yang berlebihan (phobia), hal ini tidaklah berlebihan. Karakteristik IPA (Ilmu Eksak) menjadi sebuah dasar untuk menentukan  pandangan yang baik bagi IPA khususnya anak IPA tetapi ini sudah menjawab IPA merupakan sebuah studi yang hanya mampu dilakukan sebagian orang dengan kata lain mempunyai stratifikasi khusus. Bagaimanakah anak yang  tak mampu mempelajari IPA mengimbangi sebuah kehidupan yang akan mereka hadapi yaitu globalisasi yang menuntut bertahan pada pembelajaran holistik?
     IPA sebagai suatu penopang pembelajaran memiliki permasalahan tersendiri yang ikut andil menjadi sebuah problematika wajah pendidikan tanah air. Simpony permasalahan ini seolah membuka tabir sejarah pendidikan yang tak pernah berubah seiring kemajuan dan perubahan kurikulum. Walaupun  pada dasarnya kurikulum hadir bukan untuk menghilangkan masalah.
Rahmatulloh(2009) Berdasarkan hasil monitoring kelas pada saat pembelajaran IPA, banyak sekali masalah yang muncul yang dialami oleh guru, diantaranya :
1.      Guru tidak siap mengajar, dalam arti terkadang guru belum memahami konsep materi yang diajarkan.
2.      Kesulitan memahami pelajaran, guru sering kesulitan dalam memunculkan minat belajar anak
3.      Kurang optimal dalam penerapan metode pembelajaran yang ada.
4.      Kesulitan memilih dan menentukan alat peraga yang sesuai dengan materi yang diajarkan.
5.      Kesulitan menanamkan konsep yang benar pada siswa dan sering bersifat verbalistik.
Permasalahan  lain yang timbul dalam pengajaran IPA yaitu tidak adanya media pembelajaran yang memadai untuk menjelaskan suatu konsep diluar praktikum dan observasi. Hal ini akan mempersulit anak dalam memahami konsep sehingga tak jarang anak memahami diluar konsep yang sebetulnya, jadi guru haruslah kreatif dan inovatif dalam merancang pembelajaran agar lebih adaptif, inovatif dan menyenangkan.
Dalam proses kegiatan belajar mengajar diperlukan minat dan perhatian siswa. Proses kegiatan belajar mengajar yang efektif ditandai oleh adanya minat dan perhatian siswa yang cukup besar. Dengan demikian pada hakikatnya setiap siswa mempunyai minat dalam belajar dan gurulah yang berusaha untuk membangkitkan minat siswa tersebut. Dengan minat yang besar maka diharapkan hasil belajar siswa akan meningkat. Upaya yang dapat dilakukan untuk membengkitkan minat dan meningkatkan hasil belajar siswa ialah dengan menggunakan pendekatan pembelajaran dan media yang tepat dan menarik. Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media (Djamarah, 2002).
Menciptakan sebuah pembelajaran yang menyenangkan (enjoyable learning) merupakan sebuah tantangan di mana guru haruslah mampu melakukan orkestrasi terhadap segala kemampuan yang ada menjadi sebuah kekuatan pembelajaran total. Rasa senang dalam pembelajaran karena adanya totalitas dalam inderawi kita untuk aktif berpartisipasi dalam pembelajaran. Dalam konteks inilah media pembelajar menemukan arti pentingya. Karena bila diimplementasikan secara tepat dan kreatif, media akan menjadi sarana yang efektif untuk menggugah totalitas inderawi dalam pembelajaran.
Media pembelajaran yang memiliki fungsi utama untuk meningkatkan motivasi siswa, mencegah kebosanan siswa dalam mengikuti suatu proses pembelajaran dan memperkuat pemahaman siswa dalam konteks yang nyata sangatlah penting untuk dikuasai guru. Melalui sebuah proses pemahaman yang baik tentang media, penguasaan strategi pemilihan yang tepat, dan penggunaan secara kreatif dalam kemasan tindakan yang variatif, kompetensi guru akan semakin meningkat. Bahan pelatihan ini dibuat dengan satu maksud untuk menjembatani pencapaian kompetensi guru tersebut. Pada umumnya guru masih enggan menggunakan media. Hal ini disebabkan guru mengalami kesulitan dalam memilih media. Kesulitan tersebut antara lain media itu sendiri banyak macamnya, sehingga menimbulkan keraguan dalam menentukan pilihan; dalam pemilihan media terdapat keluwesan, artinya tidak ada keharusan atau kemutlakan walaupun sudah ada pedoman umumnya; disamping itu tidak semua pengajar mempunyai pengalaman yang luas dalam pemakaian media (Harjanto, 2003).
Dampak perkembangan IPTEK terhadap proses pembelajaran adalah diperkaya sumber belajar dan media pembelajaran. Media pembelajaran yang mengikuti perkembangan IPTEK saai ini adalah Pembelajaran Berbantuan Komputer. Media computer dimanfaatkan dalam pembelajaran karena memberikan keuntungan-keuntungan yang tidak dimiliki oleh media pembelajaran lainnya yaitu kemampuan computer untuk berinteraksi secara individu dengan siswa (McGreal dalam Padmanthara, 2007).
Dalam IPA banyak gejala yang dapat divisualisasikan. Visualisasi yang berkaitan dengan gerak disebut animasi, sedangkan yang tidak bergerak dinamakan visualisasi. Mengingat pentingnya pengertian suatu konsep dalam pembelajaran IPA,  penggunaan media computer animasi yang dapat menunjukkan gejala fisis  perlu diutamakan  tanpa mengabaikan  proses lainnya. Oleh sebab itu, media pembelajaran berbasis multimedia yang ideal harus mampu berfungsi sebagai media presentasi informasi dalam bentuk teks, grafik, simulasi, animasi, latihan-latihan, analisis kuantitatif, dan umpan balik langsung.
Lewie (Denim, 1995) mengemukakan bahwa stimulus gambar dan kata dapat membuahkan hasil belajar yang lebih baik untuk tugas mengingat, mengenali, menghubungkan fakta dan konsep. Dengan adanya media multimedia diharapkan siswa lebih mudah untuk mengingat dan memahami materi pembelajaran karena dengan adanya media gambar dapat merangsang kerja otak dan menyimpan lebih lama.

ISI
1.      Hakekat Sains dan Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar
 IPA atau sains adalah ilmu pengetahuan yang mempunyai Obyek, menggunakan metode Ilmiah sehingga perlu diajarkan di Sekolah Dasar. Setiap guru harus paham akan alasan mengapa sains perlu diajarkan di sekolah dasar. Ada berbagai alasan yang menyebabkan satu mata pelajaran itu dimasuk ke dalam kurikulum suatu sekolah. Usman Samatowa (dalam wikipedia, 2010) menegemukakan empat Alasan sains dimasukan dikurikulum Sekolah Dasar yaitu:
§  Bahwa sains berfaedah Bagi suatu bangsa, kiranya tidak perlu dipersoalkan panjang lebar. Kesejahteraan materil suatu bangsa banyak sekali tergantung pada kemampuan bangsa itu dalam bidangsains, sebab sains merupakan dasar teknologi, sering disebut-sebut sebagai tulang punggung pembangunan. Pengetahuan dasar untuk teknologi ialah sains. Orang tidak menjadi Insinyur elektronika yang baik, atau dokter yang baik, tanpa dasar yang cukup luas mengenai berbagai gejala alam.
§  Bila diajarkan sains menurut cara yang tepat, maka sains merupakan suatu mata pelajaran yang memberikan kesempatan berpikir kritis; misalnya sains diajarkan dengan mengikuti metode "menemukan sendiri". Dengan ini anak dihadapkan pada suatu masalah; umpamanya dapat dikemukakan suatu masalah demikian". Dapatkah tumbuhan hidup tanpa daun?" Anak diminta untuk mencari dan menyelidiki hal ini.
§  Bila sains diajarkan melalui percobaan -percobaan yang dilakukan sendiri oleh anak. maka sains tidaklah merupakan mata pelajaran yang bersifat hafalan belaka.
§  Mata pelajaran ini mempunyai: nilai – nilai pendidikan yaitu mempunyai potensi yang dapat membentuk keprbadian anak secara keseluruhan.
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD/MI merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru.
Pada pembelajaran yang dilaksanakan jika ingin mencapai “Sukses” sangat bergantung  pada beberapa faktor, yaitu : guru, murid, tujuan yang akan dicapai, penggunaan media pembelajaran, metode diterapkan dan sistem evaluasi, pengetahuan yang tepat yang dimiliki siswa mengarahkan perhatiannya pada satu atau dua hal tertentu dari seluruh materi yang sedang dipelajari. Dengan demikian, pengetahuan siswa ini menjadi semacam penjaring tentang hal-hal yang harus dipelajari, selain itu pengetahuan yang telah dimiliki juga menentukan bangunan pengetahuan yang baru dikonstruksi. Proses belajar siswa sesungguhnya mirip dengan apa yang dilakukan para Ilmuan IPA, yaitu melalui pengamatan dan percobaan. Penelitian IPA adalah penelitian empiris, siswa sekolah dasar juga belajar IPA melalui investigasi yang meraka lakukan sendiri. Jika pengalaman itu tidak memadai maka pemahamannya juga tidak lengkap.

2.      Media Komputer Dalam Pembelajaran
Perkembangan dunia komputer telah mencapai perkembangaan yang sangat mengagumkan. Hampir semua bidang pekerjaan di dunia telah dikendalikan oleh komputer. Pekerjaan-pekerjaan yang dahulu membutuhkan banyak tenaga manusia, sekarang telah tergantikan oleh mesin, yang kesemuanya itu dikendalikan oleh komputer. Semua yang ingin diketahui oleh manusia, semua ada di dalam komputer. Sama seperti bidang yang lain, komputer juga amat erat kaitannya dengan dunia pendidikan. Penekanan penggunaan computer terletak pada upaya yang berkesinambungan untuk mengupayakan aktivitas belajar mengajar sebagai interaksi kognitif antara siswa, materi subjek, dan instruktur (dalam hal ini computer yang diprogramkan). System-sistem computer dapat menyampaikan pembelajaran secara langsung kepada siswa melalui cara berinteraksi kepada mata pelajaran yang diprogramkan kedalam system, inilah yang disebut pengajaran dengan bantuan computer.
Kemajuan  media komputer memberikan beberapa kelebihan untuk kegiatan produksi audio visual. Pada tahun-tahun belakangan komputer mendapat perhatian besar karena kemampuannya yang dapat digunakan dalam bidang kegiatan pembelajaran. Ditambah dengan teknologi jaringan dan internet, komputer seakan menjadi primadona dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran yang dibantu komputer dikenal dengan nama CAI yaitu “Computer Assited Instruction” . Prinsip pembelajaran ini menggunakan komputer sebagai alat bantu menyampaikan pelajaran kepada user secara interaktif. Perubahan metode pembelajaran dan pengajaran telah menyebabkan alat yang digunakan menjadi meluas, misalnya: video, audio, slide dan film. CAI yaitu penggunaan komputer secara langsung dengan siswa untuk menyampaikan isi pelajaran, memberikan latihan dan mengetes kemajuan belajar siswa. CAI juga bermacam-macam bentuknya bergantung kecakapan pendesain dan pengembang pembelajarannya, bisa berbentuk permainan (games), mengajarkan konsep-konsep abstrak yang kemudian dikonkritkan dalam bentuk visual dan audio yang dianimasikan(Putranti, 2007) .

Penggunaan computer sebagai media pembelajaran dikembangkan dalam beberapa format antara lain: drill and practice, tutorial, simulasi, permainan dan discovery (Arsyad, 2008). Prinsip yang diperlukan dalam penggunaan computer, supaya computer sebagai media pembelajaran dapat berhasil dengan baik, yaitu: (1) belajar harus menyenangkan, (2) interaktifitas harus dipersiapkan sesuai factor pendukung, (3) kesempatan berlatih harus memotivasi, cocok dan tersedia feedback(Arsyad, 2008).
Beberapa persepsi guru dan siswa di dalam pemanfaatan multimedia dalam pengajaran sains adalah (Syafriani, 2009):
1.      Manfaat dari visualisasi
a.       Membuat yang tidak terlihat menjadi terlihat.
b.      Menghadirkan reaksi yang tampak di dalam laboratorium
c.       Gambar menambah suatu konsep abstrak.
d.      Memungkinkan visualisasi yang terlalu kecil, terlalu cepat, terlalu lambat dan terlalu berbahaya.
2.      perbedaan yang muncul bila dibandingkan pemanfaatan media yang lain:
a.       memberikan pengayaan bagi siswa yang mahir;
b.      memberikan support dan motivasi bagi siswa yang belum mahir,
c.       memungkinkan siswa belajar sesuai dengan kemampuannya
d.      mudah bagi siswa untuk mengulang-ulang sesuatu
3.      motivasi yang muncul
a.       menimbulkan antusiasme, ketertarikan, dan keterlibatan,
b.      mendorong siswa untuk mendapatkan jawaban atas ketertarikan mereka,
c.       siswa merasakan suasana menyenangkan,
d.      mendorong siswa untuk tetap focus pada materi,
e.       suatu tool pembelajaran untuk menghadirkan ide-ide yang sukar.
Dari uraian diatas maka jelaslah jika penggunaan media computer dalam pembelajaran IPA di SD perlu dikembangkan untuk menciptakan suasana pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan. Dalam hal ini media yang digunakan adalah computer dengan program Microsoft Power Point  dengan materi ajar Tubuh Kita dikelas I SD. Dimana media ini terdiri dari beberapa slide-slide yang memaparkan materi yang akan disampaikan oleh guru dengan didukung animasi dan audio yang dapat menarik perhatian siswa sehingga pembelajaran dapat menjadi sesuatu hal yang menyenangkan bagi siswa.
Pengembangan media ajar computer dengan program  Microsoft Power Point untuk kelas 1 SD pada pokok bahasan Tubuh Kita:



PENUTUP

                     Agar penyampaian materi pelajaran dapat diterima dengan baik serta menarik bagi peserta didik, tidak cukup dengan hanya memanfaatkan indera pendengaran saja, yaitu penyampaian hanya dengan metoda ceramah saja tetapi  sebaiknya juga memanfaatkan media yang bisa dinikmati oleh indera penglihatan dan melibatkan seluruh panca indra sehingga pengalaman belajar lebih berkesan karena langsung memberikan pengalaman nyata bagi siswa. Upaya yang dapat dilakukan untuk membengkitkan minat dan meningkatkan hasil belajar siswa ialah dengan menggunakan pendekatan pembelajaran dan media yang tepat dan menarik. Media pembelajaran yang memiliki fungsi utama untuk meningkatkan motivasi siswa, mencegah kebosanan siswa dalam mengikuti suatu proses pembelajaran dan memperkuat pemahaman siswa dalam konteks yang nyata sangatlah penting untuk dikuasai guru.
Dampak perkembangan IPTEK terhadap proses pembelajaran adalah diperkaya sumber belajar dan media pembelajaran. Media pembelajaran yang mengikuti perkembangan IPTEK saai ini adalah Pembelajaran Berbantuan Komputer. Pembelajaran yang dibantu komputer dikenal dengan nama CAI yaitu “Computer Assited Instruction” . Prinsip pembelajaran ini menggunakan komputer sebagai alat bantu menyampaikan pelajaran kepada user secara interaktif. Perubahan metode pembelajaran dan pengajaran telah menyebabkan alat yang digunakan menjadi meluas, misalnya: video, audio, slide dan film. CAI yaitu penggunaan komputer secara langsung dengan siswa untuk menyampaikan isi pelajaran, memberikan latihan dan mengetes kemajuan belajar siswa. CAI juga bermacam-macam bentuknya bergantung kecakapan pendesain dan pengembang pembelajarannya, bisa berbentuk permainan (games), mengajarkan konsep-konsep abstrak yang kemudian dikonkritkan dalam bentuk visual dan audio yang dianimasikan(Putranti, 2007) .
Dibandingkan dengan media pendidikan yang lain, seperti overhead, tv, dan film, komputer itu lebih memungkinkan utk membuat sang murid menjadi "aktif" bermain-main dengan informasi. Perangkat lunak dapat dibuat agar interaktif. Hal ini sukar dicapai oleh media lainnya. Hal lain yang menarik, perangkat lunak untuk pendidikan dapat di sesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan masing-masing murid. Hal ini memungkinkan murid-murid untuk berkembang sesuai dengan keadaan dan latar belakang kemampuan yang dimiliki. Murid yang memang mampu belajar dengan kecepatan tinggi tidak perlu menunggu rekan lainnya yang memerlukan waktu lebih dalam memahami materi pelajaran. Dari uraian diatas  maka  jelaslah jika penggunaan media computer dalam pembelajaran IPA di SD perlu dikembangkan untuk menciptakan suasana pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan. Dalam hal ini media yang digunakan adalah computer dengan program Microsoft Power Point  dengan materi ajar Tubuh Kita dikelas I SD. Dimana media ini terdiri dari beberapa slide-slide yang memaparkan materi yang akan disampaikan oleh guru dengan didukung animasi dan audio yang dapat menarik perhatian siswa sehingga pembelajaran dapat menjadi sesuatu hal yang menyenangkan bagi siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, A., (2008), Media Pembelajaran, Raja Grafindo Persada, Jakarta
Denim, S, (1995),  Media Komunikasi Pendidikan, Buki Aksara, Jakarta
Djamarah, S. B., (2002),  Strategi Belajar Mengajar,  Rineka Cipta, Jakarta.
Harjanto, (2003), Perencanaan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.\
Padmanthara, S., (2007), Pembelajaran Berbantuan Komputer dan Manfaat Sebagai Media Pembelajaran, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. 11: 130-142.
Putranti, Nurita., (2007), Komputer Sebagai Alat Bantu Pembelajaran, http://nuritaputranti.wordpress.com/2007/08/23/komputer-sebagai-alat-bantu-pembelajaran/ (Diakses 4 februari 2011)
Rahmatulloh, Sopi, (2010), Permasalahan Pembelajaran IPA di SD dan solusinya,
Syafriani, Dewi, 2009, Pembelajaran Zat Aditif Makanan Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) yang Didukung Oleh Media Komik Komputer Di SMPN 3 Pulau Rakyat, Asahan, Skripsi FMIPA UNIMED
Wikipedia, (2010), Ilmu Alam. http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_alam#Kedudukan_ilmu_pengetahuan_ala m_ .29 .28IPA. (Diakses 3 Februari 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar